Senin, 11 November 2013

ulumul quran



HUKUM MELAFADZKAN ISTI’ADZAH DAN BASMALAH
SEBELUM MEMBACA AL QUR’AN

I.                    MUQODDIMAH
Segala puji bagi Alloh Ta’ala. Kami memuji- Nya, memohon pertolongan dan ampunan – Nya. Kami berlindung kepada Alloh dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, niscaya tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa disesatkan – Nya, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rosululloh S.A.W, Nabi akhir zaman yang telah menyampaikan dan memperjuangkan risalah – Nya hingga tersiar Dienulloh di muka bumi ini.
Al Qur’an merupakan satu – satunya wahyu yang masih ada hingga sekarang, tidak berkurang maupun bertambah sedikitpun. Hal itu merupakan bukti janji Alloh Ta’ala yang telah menjamin dan menjaganya dari tangan – tangan bathil.
Sebagai makhluk Alloh yang berstatus muslim, kita tak lepas dari aktivitas mempelajari, membaca maupun menghafal al Qur’an. Bahkan membaca al Qur’an sudah seharusnya menjadi rutinitas harian kita. Namun realitanya tidak semua orang ketika membaca al Qur’an itu bisa fokus terhadap apa yang dibaca serta mentadaburi isi kandungannya, melainkan al Qur’an hanya terucap sebatas di lisan tanpa memberi pengaruh dan kesan yang berarti di hati kita, bahkan rasa ngantuk akan muncul secara tiba – tiba ketika kita sedang membaca al Qur’an. Mengapa demikian? Mungkinkah itu termasuk tipu daya setan?.
Oleh karena itu, sebelum kita membaca al Qur’an mintalah perlindungan dari Alloh S.W.T dengan membaca ta’awudz dan basmalah. Lalu apakah wajib hukumnya membaca ta’awudz dan basmalah setiap hendak membaca al Qur’an? Dan kapan saja ta’awudz dan basmalah itu di lafadzkan?
Berikut akan kami paparkan penjelasannya.
II.  LANDASAN TEORI



III.             PEMBAHASAN
A.  Pengertian Isti’adzah
Isti’adzah ( الإستعاذة ) berarti memohon perlindungan kepada Alloh S.W.T dari kejahatan setiapyang jahat. Kata ( العياذة ) menunjukkan permohonan pertolongan dalam usaha menolak kejahatan.
Adapun makna ( أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ) adalah, aku memohon perlindungan kepada Alloh dari syaitan yang terkutuk agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku.Atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang telah Dia perintahkan dan menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karena tidak ada yang mampu mencegah godaan syaitan itu kecuali Alloh Ta’ala.
Dalam bahasa arab, kata syaitan ( شيطان ) berasal dari kata ( شَطَن ), yang berrti jauh. Jadi tabiat syaitan itu sangat jauh dari tabiat manusia, dan karena kefasikannya dia sangat jauh dari segala macam kebaikan.
Oleh karena itu Alloh ‘azza wa jalla memerintahkan kita supaya memohon perlindungan kepada – Nya. Karena mereka tidak menerima pemberian dan tidak dapat dipengaruhi dengan kebaikan. Tabiat mereka jahat dan tidak ada yang dapat mencegahnya dari diri kita kecuali Rabb yang menciptakannya.[1]
B.  APAKAH  BASMALAH TERMASUK AYAT AL QUR’AN?
Para ulama berbeda  tentang lafadz basmalah. Apakah ia merupakan ayat yang berdiri sendiri,dan ditulis pada awal setiap surat, ataukah ia merupakan salah satu ayat dari setiap surat. Ataukah ia merupakan bagian dari surat al Fatihah saja dan bukan surat – surat lainnya. Ataukah ia ditulis di awal setiap surat hanya untuk pemisah antara surat semata dan bukan merupakan ayat. Akan tetapi para ulama telah sepakat bahwa basmalah ini adalah salah satu ayat dari surat an Naml.
Para ulama qurro’ kuffah dan makkah menetapkan bahwa basmalah termasuk surat al Fatihah dan semua surat.
Para ulama Qurro’ Madinah, Bashroh dan Syam berpendapat bahwa basmalah bukan termasuk ayat dari surat al Fatihah ataupun surat – surat lainnya.

Para Ulama masih berselisih mengenai hal ihwal larangan tersebut. Syeikh al-Ramli mengatakan makruh membaca Basmalah di awal surah al-Taubah dan sunat di pertengahannya. Imam Ibnu Hajar, Syeikh al-Khatib dan Imam al-Syatibi mengatakan haram membaca Basmalah di permulaan surah al-Taubah dan makruh di pertengahan.
Untuk menggantikan bacaan basmalah pada awal surat ini, biasanya beberapa mushof menyertakan bacaan ta’awudz yang khusus untuk mengawali surat ini. Bacaan Ta’awudz tersebut adalah sebagai berikut :
A’uudzubillaahi minannaari wa minsyarril kuffaar wa min ghodlobil jabbaar. Al ‘izzatulillahi wa lirosuulihii wa lilmu’miniin
Referensi :Muqoddimah Surat At Taubah, http://salam.jomtube.com/?page_id=11












[1] Tafsir Ibnu Katsir, jilid 1.Hal. 14 – 16.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;