Jumat, 30 Mei 2014 0 komentar

Nugget Sayuran



Siapa yang tidak tahu nugget? Makanan instan yang biasanya berbahan dasar ayam ini memang menjadi salah satu makanan  favorit anak ataupun orang dewasa. Selain mudah menyiapkannya, hanya tinggal digoreng saja, nugget juga tersedia dalam bermacam bentuk unik. Ada yang berbentuk alfhabet, hewan, koin dan lainnya. Selain ayam yang menjadi bahan dasarnya, nugget juga kini sudah tersedia dengan banyak bahan dasar lain, seperti ikan, udang atau sapi.
Tapi ternyata dengan adanya nugget, sering kali membuat anak menjadi malas untuk memakan sayur-sayuran. Karena itu, MuslimahZone.com akan menyajikan resep nugget berbahan dasar sayuran yang semoga juga bisa disukai anak.
Sebenarnya ada banyak jenis sayuran yang mungkin bisa digunakan dalam pembuatan resep ini seperti wortel, bayam baik itu bayam warna hijau, ungu maupun merah, brokoli, dan lainnya. Selain itu bisa juga kita mengkombinasikan berbagai macam sayuran agar semakin beragam sehingga ketika digigit warna yang dihasilkan juga berwarna- warni sehingga membuat semakin tertarik untuk menyantapnya. Berikut resepnya:
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
  • 1 ikat bayam (125 gram), ambil bagian daunnya saja, lalu iris kasar
  • 100 gram wortel, diparut kasar
  • 75 gram tepung terigu
  • 6 butir telur, dikocok lepas
  • 100 ml air
  • 1/2 buah bawang bombay, dicincang halus
  • 3 siung bawang putih, dihaluskan
  • 1 sendok teh merica bubuk
  • 2 1/2 sendok teh garam
  • 1 sendok teh gula pasir
  • minyak untuk menggoreng
Bahan Pencelup:
  • 3 butir telur, dikocok lepas
  • 100 gram tepung roti halus
Cara Pengolahan :
  1. Aduk rata semua bahan. Cetak diloyang 18 x 18 x 3 cm yang sebelumnya telah diberi plastik untuk alasnya. Kukus selama 30 menit atau sampai sekiranya matang.
  2. Potong – potong, kemudian celupkan potongan tersebut kedalam telur. Lalu gulingkan nugget yang sudah dicelupkan kedalam telur keatas permukaan tepung roti. ulangi 1 kali lagi langkah ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
  3. Goreng sampai matang.
Senin, 26 Mei 2014 0 komentar

Mengetahui masa subur


Pada artikel bagian pertama telah dipaparkan tentang apa itu masa subur. Yakni, masa dimana ada kemungkinan sel telur (ovum) dilepaskan oleh indung telur (ovarium) ke mulut saluran yang menuju rongga rahim atau disebut dengan masa ovulasi.
Kapan Ovulasi Terjadi?
Dalam artikel tahun 2004 di Milis Sehat, dr. Ahmad Yasa menjelaskan sebagai berikut, pada saat setelah haid, permukaan rongga rahim yang terkelupas ketika haid akan kembali ditumbuhi oleh lapisan baru. Setiap selesai haid, lapisan rongga rahim itu akan kembali dimatangkan atau disuburkan agar siap untuk menjadi tempat kehamilan pada siklus haid bulan berikutnya.Pembentukan lapisan permukaan rongga rahim yang baru ini berlangsung secara bertahap berhari-hari hingga sampai pada keadaan yang cocok untuk digunakan sebagai tempat kehamilan. Sekitar 2 pekan (14 hari) sebelum jadwal haid bulan berikutnya, lapisan permukaan rongga rahim ini sudah dalam keadaan subur dan siap untuk menerima calon janin.
Bersamaan dengan matangnya rongga rahim, yaitu sekitar 2 pekan sebelum jadwal haid berikutnya, normalnya akan ada sebuah sel telur (ovum) matang yang keluar dari kandung telur (ovarium) yang siap untuk dibuahi oleh sperma. Keluarnya sebuah sel telur matang dari kandung telur ini dikenal dengan istilah Ovulasi.
Jadi, sekitar 14 hari sebelum haid itu normalnya akan selalu terjadi dua peristiwa kematangan, yaitu matangnya rongga rahim sehingga siap untuk menjadi tempat kehamilan,serta peristiwa matangnya sebuah sel telur yang siap untuk dibuahi. Kedua peristiwa ini berlangsung secara bersamaan,dan akan terus terjadi berulang kali di setiap siklus bulanan haid selama lebih dari 30 tahun usia subur wanita hingga menjelang menopause, kecuali bila terjadi kehamilan atau ada faktor penghambat lainnya.
Bagaimana Menghitung Masa Subur?
Hari terjadinya ovulasi itu memang dihitung bukan dari hari pertama haid di bulan yang bersangkutan, tapi dihitung dari hari pertama haid bulan berikutnya. Praktisnya untuk menghitung tanggal perkiraan ovulasi adalah dengan cara mengurangi 14 hari dari lamanya siklus haid. Hal ini karena haid itu umumnya terjadi pada 14 hari setelah ovulasi.
Jadi misalnya bila siklus haid bulanan seorang wanita adalah 30 hari, maka hari subur (ovulasi) akan terjadi sekitar hari ke-16 yaitu dari perhitungan 30 dikurangi 14. Dengan catatan, hari pertama haid di bulan tersebut dinyatakan sebagai hari ke-1.
Contoh lain, bila siklus haidnya 35 hari, maka hari suburnya adalah hari ke-21 yaitu dari 35 dikurangi 14. Demikian juga untuk siklus haid 28 hari maka ovulasi akan terjadi sekitar hari ke-14, dan seterusnya.
Patokan jarak 14 hari dari haid bulan berikutnya untuk masa subur sel telur ini, memang berlaku untuk semua wanita yang normal. Berapapun jarak siklus haid bulanan seorang wanita, baik yang jarak siklusnya 22 hari, 25 hari, 28 hari, 35 hari, dll., maka keluarnya sel telur matang atau ovulasiatau hari subur ini terjadi pada jarak waktu yang sama, yaitu sekitar 14 hari (2 minggu) sebelum hari pertama haid bulan berikutnya.
Mengamati Gejala Hormonal yang Menandai Masa Subur Wanita
Siklus menstruasi kita dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan. Ketika kita memasuki masa subur terdapat gejala hormonal yang dapat kita amati, diantaranya perubahan suhu basal tubuh dan yang paling jelas adalah terjadinya perubahan lendir serviks.
Penampakan lendir serviks yang menandakan kesuburan tinggi adalah jumlahnya banyak, elastis, transparan seperti putih telur mentah. Lendir serviks seperti ini biasanya akan keluar sekitar 3 hari pada masa-masa subur, yakni satu hari sebelum tanggal perkiraan ovulasi, hari tanggal perkiraan ovulasi (siklus haid dikurangi 14 hari), dan satu hari setelah tanggal perkiraan ovulasi.
Insya Allah artikel ini bersambung dengan uraian lebih dalam tentang mengetahui masa subur dengan cek lendir serviks. (esqiel/muslimahzone.com)
Minggu, 25 Mei 2014 0 komentar

Teraturkah haid anda...??





Apakah Anda memiliki jadwal haid yang teratur? Kapan terakhir kali Anda haid dan berapa lama periode haidnya? Jika tidak bisa menjawab kedua pertanyaan tadi, mungkin ada baiknya untuk mulai memerhatikan waktu haid dan siklus menstruasi. Perlu diingat, haid atau menstruasi berbeda dengan siklus menstruasi.
Siklus menstruasi adalah siklus bulanan yang mempersiapkan kehamilan pada seorang wanita. Siklus ini bisa dibagi menjadi 4 fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, dan fase pasca-ovulasi.
1.         Fase menstruasi atau bisa disebut dengan menstruasi saja adalah masa dimana lapisan tebal pada dinding rahim akan luruh dan keluar melalui vagina. Ini disebabkan karena sel telur (ovum) yang sudah dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi, sehingga menyebabkan berkurangnya kadar hormon seks.
2.       Fase pra-ovulasi adalah fase sebelum proses ovulasi. Pada fase ini terjadi pembentukan dan pematangan sel telur dalam ovarium. Ini dipicu oleh peningkatan kadar hormon estrogen dalam tubuh.
3.       Fase ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap untuk dibuahi oleh sperma. Fase ini juga dikenal sebagai masa subur, artinya apabila seseorang melakukan hubungan seksual pada fase ini, maka lebih besar kemungkinan untuk hamil.
4.       Fase pasca ovulasi merupakan fase terjadinya kenaikan produksi hormon progesteron sehingga terjadi penebalan lapisan pada dinding rahim. Dinding rahim merupakan tempat menempelnya sel telur. Jika sel telur tidak dibuahi, maka lapisan tebal pada dinding rahim ini akan luruh—artinya kembali lagi ke fase menstruasi.
Jika Anda masih remaja atau baru saja mengalami haid, periode luruhnya dinding rahim mungkin lebih dari 7 hari dan berlangsung tidak menentu. Namun seiring bertambah dewasa, periode ini biasanya akan memendek dan mulai teratur.
Haid dikatakan tidak teratur, jika Anda mengalami periode yang tidak sama setiap bulannya—misalnya, bulan lalu periode luruhnya dinding rahim hanya 3 hari tapi bulan ini sampai 7 hari.
Seperti Apakah Siklus Menstruasi yang Normal?
Setiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda. Siklus menstruasi dihitung mulai dari hari pertama pada satu periode (jangka waktu) haid, sampai hari pertama di periode haid berikutnya. Umumnya, siklus keseluruhan menstruasi berlangsung selama 21-35 hari dan fase peluruhan dinding rahim terjadi selama 2 hingga 7 hari.
Beberapa orang mungkin mengalami perdarahan yang sedikit, ada juga yang banyak. Mungkin satu orang merasa nyeri selama haid, tapi orang lain tidak. Sekali lagi, siklus menstruasi setiap orang berbeda dan apa yang dialami selama periode haid juga bervariasi.
Bagaimana Caranya Menentukan Jadwal Menstruasi?
Cobalah untuk menandai kalender setiap Anda datang bulan. Anda bisa mencatat tanggal berapa haid dimulai pada bulan ini dan bulan-bulan berikutnya untuk mengenali siklus menstruasi Anda sendiri.
Catat juga kapan setiap periode haid berakhir. Dengan melakukannya, Anda bisa menentukan kapan harus menyediakan pembalut atau mengurangi kegiatan, agar haid berlangsung dengan nyaman.
(fauziya/deherba/muslimahzone.com)
 
;