Banyak
sekali laki-laki yang dalam perjalanan hidupnya tidak memiliki teladan yang
baik. Teladan yang akan ia ikuti ketika besar. Karena itu, masalah perkenalan
dengan perempuan, merasa suka kemudian menikah, membangun rumah tangga dan
membangun beban tanggung jawab, menjadi hal yang sangat sulit baginya.
Hal
tersebut bisa disamakan dengan ketidakberhasilan seorang kapten ketika
menerbangkan pesawat karena belum berlatih dengan cukup memadai. Kadang kapten
tersebut berhasil menerbangkan dari landasan atau berhasil lepas landas, namun
tidak bisa terus berada di udara. Apabila pesawat tersebut menghadapi cuaca
yang tidak baik maka akan sulit mengendalikan dan menyelamatkan diri.
Ketika anak laki-laki tumbuh di dalam rumah di mana hubungan antara suami istrinya baik, dibangun di atas
pondasi dan tiang yang baik, ia tumbuh di dalam rumah yang ayahnya sukses dalam
menjalin hubungan dengan ibunya, maka ketika besar anak tersebut akan memasuki
kehidupan rumah tangga dengan kepercayaan yang tinggi. Anak laki-laki tersebut
tidak menjadi penakut, atau dihantui kegagalan.
Dengan pengalaman yang ia peroleh ketika masih kecil ia
benar-benar mengetahui bagaimana menghormati dan berinteraksi dengan perempuan.
Ia juga tahu, walaupun pernah mengalami kegagalan dalam mewujudkan keinginan
istrinya, ia akan tetap pantas dan berhak untuk mencintainya. Karena ia telah
berusaha dan usahanya ini telah
membuat ia pantas mendapatkan cinta tersebut.
Ia juga
tahu bahwa tidak ada orang yang terbebas dari kegagalan. Ketika masih kecil ia
melihat ayahnya juga melakukan kesalahan. Dan pada waktu yang sama ia
menyaksikan ibunya memaafkan kesalahan suaminya. Dengan asumsi ini tumbuhlah
kepercayaan bahwa istrinya akan menghormati dan percaya pada usaha yang terus
menerus ia lakukan, meski usahanya kadang berhasil kadang gagal.ya. Pernikahan dan berkeluarga merupakan perjanjian yang berat dan
disetarakan dengan kenabian. Salah satunya mungkin karena efeknya besar dan
luas. Semoga Allah menjaga keluarga-keluarga muslim senantiasa dalam sakinah,
mawaddah, dan rahmah, agar terlahir sosok-sosok lelaki tangguh yang siap
bertanggungjawab. Aamiin.
Disadur
dari buku, Psikologi Suami Istri Karangan Dr. Thariq Kamal An
Nu’aimi (Mitra Pustaka, 2007)
0 komentar:
Posting Komentar